Aku terlahir dari keluarga sederhana, yg kadang hidup senang dan juga susah, namun keluargaku tetap bahagia menjalaninya. Pada tanggal 23 Juni 1991 Aku dilahirkan ditengah keadaan yg sungguh sangat pas-pasan. keadaan ekonomi keluarga yg sedang menurun drastis, membuat kedua orang tuaku stres. dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarga hanya dengan membawa aku yg masih berumur 3 minggu. Kelima saudaraku tidak ikut karna ayah tidak lagi mempunyai uang.
Tanggal 18 juli 1991 Aku dan kedua orang tuaku tiba di palembang. Disanalah aku dibesarkan diengah rimba. Ibu merawatku dan dituntut harus bekerja, betapa suahnya saat itu. Setelah aku berumur 1,5 Thn, Ibu sering meeninggalkan aku sendiri dirumah. Dari sejak itu aku sudah mulai belajar hidup dan menjaga diri sendiri.
'cho!!!!' triak Ibu memanggilku sepulang keja.
Selalu menciumiku tak peduli aku sedang apa..
Sedangkan ayah selalu duduk dihalaman rumah kami untuk melepas keringat sebelum mandi.
Hari selalu berganti tanpa sadarpun tahun berganti tahun, selama 4 tahun kami mengarungi usah dan duka dipulau orang. Dan ayah memuuskan untuk pulang ke kampung halaman. sesampainya dikampingku Wonosobo Jawa Tengah, Aku terasa melihat masa depan yg lebih terang, padahal aku akan menginjak lagi masalalu ku yg kelam disitu.. Aku disambut begitu meriah, tangis bahagia Kelima kakak ku tertuang semua dalam pelukanku. Akupun terasa terbawa suasana hanya mampu diam dan terlihat bingung. sedangkan ibu terlihat sibuk menyambut orang yg datang dirumah kami. 'AYAH MAANA??' Aku bertanya seakan semua orang mendengarku merekapun menatapku yg sedang digendong oleh kakak ku, Akupun tiba-tiba menangis, mungkin karna takut bercampur lelah membuatku kesal. Ayah langsung Menggendongku dgn wajah kesal dan berkata 'Kenapa cho?? Kok nangis?' seseorang tiba-tiba bertanya 'ini anakmu dulu kau bawa waktu masih bayi?' mendengar perkataan itupun aku langsung diam dari tangisan manjaku. 'siapa nama anakmu ton?' tanya salah satu kerabat lama ayah sambil mengusap pipi kiriku, 'ECHO' jawab ayah dgn tegas.
Hari mulai larut orang-orangpun berangsur pergi dari rumahku. Ayah dan Ibu terlihat lelah setelah menemui orang-orang kampung kami. 'sudah habiskah orang satu kampung ini?' Ibu dan kakak tertawa mendengar ayah mengeluh, 'sudah sekarang istirahat, besok masih banyak lagi yah' kata ibuku. akupun mulai kelelahan dan tertidur dipelukan kakak lelaaki ku.... {Bersambung}
PASANG IKLAN GRATIS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
promosi tercanggih
Promosi Tercanggih - Arenapromo.com Jaringan Pertukaran Link Gratis
Jam
My Facebook
WELCOME TO MY BLOG
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
PENA
Widget edited by INI PENAKU


Tidak ada komentar:
Posting Komentar