PASANG IKLAN GRATIS

Rabu, 16 Juni 2010

Nada ku

Andai aku sempurna...
Andai aku bermakna...

Andai kamu merasa...
Andai kamu mengerti...

Disini sekarang tanpa apa-apa..
Hanya ada lamunan yang membebani setiap langkah...
Disini kini ada aku..
Yang selalu menunggu hingga aku tak mampu...
Mungkin hingga bintang tak lagi bersinar...

Hingga Nada yang aku cinta akan hilang...
Sebatas ini perasaan ku...
Tak akan lagi ku gali Nada ku itu..
Cukuplah satu langkah aku mencoba lari dan pergi dari hati yang ku inginkan...
Terima kasih atas rasa cinta itu...

Ceritaku 002

Hari berjalan dikampungku yg nyaman.. Hari ke-3 aku masuk sekolah dasar yg letaknya dikampungku dan juga tidak jauh dari rumahku. Dihari pertama sungguh aku malu karna tidak bisa menggunakan bahasa jawa. Aku memilih diam, sehari penuh aku diam.. Sepulang sekolah seperti biasa ibu menyambut dengan senyum sambil menanyakan tentang disekolah tadi. 'bagaimana harimu cho?' tanya ibu padaku. Sambil menarik napas aku menjawab 'baik bu, cho hari ini banyak dapat teman.'
Tiga hari kemudian aku mulai bisa meniru dan sambil memahami bahasa jawa karna ku pikir aku akan tinggal di kampung lama jadi mungkin lebih cepat bisa lebih baik.
Hingga suatu hari aku menemukan teman baik 'samba' itulah nama teman terbaik dan terhebat, waktu pertama melihat dia sungguh hanya ada perasaan takut dalam benaku.
Aku mulai senang bersekolah, hingga kelas 3 SD aku selalu menjadi juara kelas. Itu smua berkat Ayah yg selalu mau menemani ku belajar di setiap malam hari.
Suatu ketika ke lasku di pindah karna atap kelas mulai bocor, waktu itu musim penghujan jadi sungguh kasihan bagi anak yg tepat duduk dibawah seng karna sekolah kami belum menggunakan genting masih seng jadi mungkin karna terlalu lama dan berkarat mengakibatkan seng tersebut bocor. Aku tak mampu membawa meja dan tempat duduku sendiri 'Bagaimana ini' dalam hatiku,.
Aku tarik,seret,dorong huft.. Sunggung susah.. 'Beratnya ini Meja!' teriak ku..
Samba mungkin mendengar Omelanku secara tiba2 dia berkata dengan nada keras 'Cho!! Awas!!' dengan mata heran aku melongo.. 'Kuat sekali ini anak' dalam hatiku terheran-heran.
Akhirnya kelar sudah pekerjaanku mungkin tanpa Samba aku belum bisa mengikuti pelajaran hari itu..
Hari berjalan dikampungku yg nyaman.. Hari ke-3 aku masuk sekolah dasar yg letaknya dikampungku dan juga tidak jauh dari rumahku. Dihari pertama sungguh aku malu karna tidak bisa menggunakan bahasa jawa. Aku memilih diam, sehari penuh aku diam.. Sepulang sekolah seperti biasa ibu menyambut dengan senyum sambil menanyakan tentang disekolah tadi. 'bagaimana harimu cho?' tanya ibu padaku. Sambil menarik napas aku menjawab 'baik bu, cho hari ini banyak dapat teman.'
Tiga hari kemudian aku mulai bisa meniru dan sambil memahami bahasa jawa karna ku pikir aku akan tinggal dikampung lama jadi mungkin lebih cepat bisa lebih baik.
Hingga suatu hari aku menemukan teman baik 'samba' itulah nama teman terbaik dan terhebat, waktu pertama melihat dia sungguh hanya ada perasaan takut dalam benaku.
Aku mulai senang bersekolah, hingga kelas 3 SD aku selalu menjadi juara kelas. Itu smua berkat Ayah yg selalu mau menemaniku belajar disetiap malam hari.
Suatu ketika kelasku dipindah karna atap kelas mulai bocor, waktu itu musim penghujan jadi sungguh kasian bagi anak yg tepat duduk dibawah seng karna sekolah kami belum menggunakan genting masih seng jadi mungkin karna terlalu lama dan berkarat mengakibatkan seng tersebut bocor. Aku tak mampu membawa meja dan tempat duduku sendiri 'Bagaimana ini' dalam hatiku,.
Aku tarik,seret,dorong huft.. Sunggung susah.. 'Beratnya ini Meja!' teriaku..
Samba mungkin mendengar Omelanku secara tiba2 dia berkata dengan nada keras 'Cho!! Awas!!' dengan mata heran aku melongo.. 'Kuat sekali ini anak' dalam hatiku terheran-heran.
Akhirnya kelar sudah pekerjaanku mungkin tanpa Samba aku belum bisa mengikuti pelajaran hari itu..

Senin, 14 Juni 2010

Pundaku

Biarku begini,
biarku jalani,
apapun itu terbaik untku..
Jgn peduli, hidupku ini sendiri..
Hanya ada satu yg slalu q jalani yaitu hidup,.
Bertahan darimu, dari ucapanmu..
Sgla yg menghancurkanku..
Jgn menanti krnku sungguh tak perduli..
Apapun janjimu tk membuatku iri..
Ucpkanlah dgn sedikit penekanan agar malaikat dpt mendngarmu...
Aku hanya akn mnjd pendukungmu dari jauh..
Menatap dgn teliti gerakmu,.
Itu yg slama ini kau suarakan..
Mungkin akan kau dpt juga teriakan jerit sakit..
Unggul tanpa malu memang menyenangkan..
Pendapatku tentang hidupku sendiri, sedang mencoba melihat kotoran dipundaku sendiri...aku sayang ama lu v

in reference to: What should I write? - Sidewiki Help (view on Google Sidewiki)

Pundak ku

Biar ku begini,
biar ku jalani,
apa pun itu terbaik untuk ku..
Jangan peduli, hidupku ini sendiri..
Hanya ada satu yang selalu ku jalani yaitu hidup,.
Bertahan darimu, dari ucapanmu..
Segala yang menghancurkan ku..
Jangan menanti karena ku sungguh tak peduli..
Apa pun janji mu tidak membuat ku iri..
Ucapkan lah dengan sedikit penekanan agar malaikat dapat mendengar mu...
Aku hanya akan menjadi pendukung mu dari jauh..
Menatap dengan teliti gerak mu,.
Itu yang selama ini kau suarakan..
Mungkin akan kau dapat juga teriakan jerit sakit..
Unggul tanpa malu memang menyenangkan..
Pendapatku tentang hidupku sendiri, sedang mencoba melihat kotoran di pundak ku sendiri...aku sayang mu... aku cintamu...

Kenang ku

Dahulu hanyalah dahulu..
Kadang terkenang, kadang tak pantas dilupakan..
Dahulu hanyalah dahulu..
Sungguh hanya ada dalam hati kita masing-masing..
Dan kini.. Detik sedang mengiringi nadi ku..
Saat ini.. Tak ada yang sadar detik sedang berjalan..
Tak sadar kau pun mulai terlupa kan..
Tak jelas lagi kini paras darimu..
Mungkin telah termakan debu yang dihimpun masa..
Hanya kenangan saat itu saja yang ku ingat.. Saat kau mulai diam dalam kebiruan senyum yang kini abadi dalam langkah ku..
Dari bayang senyum dirimu, ku himpun nada hatiku..
Saat itu mulai ku pungut kepingan hatiku yang tersebar..
Biar ku tata lagi kepingan itu..
Untukmu..
Ku bisik kan pada angin yang mampu menyapa malaikat agar ter sampaikan sejuta rindu yang mulai tidak mampu ku genggam.. Kini cukup sudah ku tata hatiku..
Aku ingin kau tersenyum kenang ku dahulu...
Aku ingin kau damai kenang ku kini...
Semua tentang dirimu tersimpan erat terkunci detak nadi ku di samping bilik jantung ku...

Tercatat

tercatat

akulah penipu,..
akulah dusta,..
akulah hina,..
yang rela menyimpan rasa pedih untuk menjunjung mu...
akulah bodoh..
yang mau menyimpan rasa demi cintamu padanya....
inilah bebal...
inilah ego..
inilah kediaman hatiku..
yang selalu tersungkur saat menatapmu...
inilah penghuni hatiku yang selalu kelam dalam malam mu...
inilah tahta ku yang selalu gersang dalam siang mu...
inilah kecewa dalam kerinduan dibalik mukaku...
dalam paras yang berair ku tulis kisah ku agar kau dapat menghapus dalam satu usapan saja...
di sini masih terdengar langkah pedih mu meninggalkanku...
di sini masih tercatat tangis mu....
sudah hilang semua mimpiku....
kau bawa bersama canda ku...
musnah sudah angan ku bersama angin malam dari hembus napas mu...
kini...
akan ku kubur di sini juga,.
semua penderitaan tentang mu...
semua khayal ku...
akan ku kirim juga hujan untuk menghapus semua kisah ku.....
tapi goresan itu masih ada di sini,,
terlalu dalam untuk ku menghapusnya..... mungkin akan terkubur oleh waktu yg mengikuti langkah ku.... kisah buat mu v

Selasa, 08 Juni 2010

ceritaku 001

Aku terlahir dari keluarga sederhana, yg kadang hidup senang dan juga susah, namun keluargaku tetap bahagia menjalaninya. Pada tanggal 23 Juni 1991 Aku dilahirkan ditengah keadaan yg sungguh sangat pas-pasan. keadaan ekonomi keluarga yg sedang menurun drastis, membuat kedua orang tuaku stres. dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarga hanya dengan membawa aku yg masih berumur 3 minggu. Kelima saudaraku tidak ikut karna ayah tidak lagi mempunyai uang.
Tanggal 18 juli 1991 Aku dan kedua orang tuaku tiba di palembang. Disanalah aku dibesarkan diengah rimba. Ibu merawatku dan dituntut harus bekerja, betapa suahnya saat itu. Setelah aku berumur 1,5 Thn, Ibu sering meeninggalkan aku sendiri dirumah. Dari sejak itu aku sudah mulai belajar hidup dan menjaga diri sendiri.
'cho!!!!' triak Ibu memanggilku sepulang keja.
Selalu menciumiku tak peduli aku sedang apa..
Sedangkan ayah selalu duduk dihalaman rumah kami untuk melepas keringat sebelum mandi.
Hari selalu berganti tanpa sadarpun tahun berganti tahun, selama 4 tahun kami mengarungi usah dan duka dipulau orang. Dan ayah memuuskan untuk pulang ke kampung halaman. sesampainya dikampingku Wonosobo Jawa Tengah, Aku terasa melihat masa depan yg lebih terang, padahal aku akan menginjak lagi masalalu ku yg kelam disitu.. Aku disambut begitu meriah, tangis bahagia Kelima kakak ku tertuang semua dalam pelukanku. Akupun terasa terbawa suasana hanya mampu diam dan terlihat bingung. sedangkan ibu terlihat sibuk menyambut orang yg datang dirumah kami. 'AYAH MAANA??' Aku bertanya seakan semua orang mendengarku merekapun menatapku yg sedang digendong oleh kakak ku, Akupun tiba-tiba menangis, mungkin karna takut bercampur lelah membuatku kesal. Ayah langsung Menggendongku dgn wajah kesal dan berkata 'Kenapa cho?? Kok nangis?' seseorang tiba-tiba bertanya 'ini anakmu dulu kau bawa waktu masih bayi?' mendengar perkataan itupun aku langsung diam dari tangisan manjaku. 'siapa nama anakmu ton?' tanya salah satu kerabat lama ayah sambil mengusap pipi kiriku, 'ECHO' jawab ayah dgn tegas.
Hari mulai larut orang-orangpun berangsur pergi dari rumahku. Ayah dan Ibu terlihat lelah setelah menemui orang-orang kampung kami. 'sudah habiskah orang satu kampung ini?' Ibu dan kakak tertawa mendengar ayah mengeluh, 'sudah sekarang istirahat, besok masih banyak lagi yah' kata ibuku. akupun mulai kelelahan dan tertidur dipelukan kakak lelaaki ku.... {Bersambung}

Senin, 07 Juni 2010

Pena Hati Ku

Ini aku menulis sebuah sajak tntng aku yg merindukanmu..
Tentang wkt yg mengurung pilu..
Tentangmu yg ada dikalbuku..
Rasaku sirna slain rasa untkmu..
Inilah aku yg brtekuk lutut saat kau hadir dhadapku..
Duhai wanita.. Kaulah yg menduduki tahta hatiku..
Kaulah yg memakai mahkota hidupku..
Mlm tk mmpu melelapkanku..
Mentari tk mmpu hangatknku..
Bila kau tk menyapaku..
Inilah aku..
Yg slalu menatap penuh harap akn hadirmu..
Duhai wanita, ku ingin kau pahami tulisanku.. Pahami sekilas saja..
Andai kau yg jadi penaku..
Kau akn paham hati ini yg semakin rapuh termakan waktu..
Rindu ini.. Meraung.. Rasa ini.. Meronta..
Cinta ini.. Tetapku genggam..
Wanita..kau sungguh ku rasa.. Bila kau mulai ingin dmengrti.. Aku sudah jauh mngertimu..
Akan ku pahami setiap helai nafasmu.. Untk menyambung helai nafasku..
Aku yakin kaupun ingin dpahami..
Sprti halnya aku saat ini...
Dicatatanku yg penuh harap..
Ku tulis smua ini utk memujimu... Sungguh dari hati yg sunyi.. Hanya ada kamu.. Rasanya tk ingin putus menulis hidup tntngmu yg indah.. Inilah tntangmu yg slalu indah duhai wanita...

Kini Tentang Benci

Ingin ku ledakan sendiri..
Tapi ku ingin dilihatmu..
Ku ingin kau melihatnya..
Muak,.
Hingga memandangmu saja tak mampu..
Bebal otaku..
Bila ada kamu...
Resah..
Rasa macam apa ini.. Busuk hati ini...
Jadi hilang smua inspirasi...
Benci sudah menguasai diriku.. Tak ada hal indah bila kau bicara.. Pergi lah saja dngan bayanganmu itu, ku tak ingin lagi melihat senyumanmu lagi.... Hilang sudah...... Sirna sudah rasa ingin memilikimu......ahhh...semua hanya percuma......

Angan Rindu Ku

Di sini masih berfikir..
Mengapa aku harus begini..?
Mengapa harus aku..?
Kau pun makin meraja di hatiku..
Di sana apa kau pun berfikir..?
Mengapa harus kamu..?
Aku pun di sini lemah..
Membisu, hanya itu tingkah ku..
Kekosongan yang akan meledak di otak ku..
Malam tadi aku kecewa..
Disesali bayang yang akan meluap..
Apa maumu?
Apa hanya sebatas ini?
Bila memang sudah puas..
Lepaslah aku..
Ku rindu jalan ku..
Ku rindu diriku..
Ku rindu canda ku..
Ini catatan ku di hari yang mengacaukan waktuku...

Bulanku

Aku menunggu lama disini...
Waktu terlama yg pernah ku lalui...
Dan hal yg sangat menyebalkan...
Malam tadi kecewa lagi..
Ingin rasanya menjerit memanggil namamu..
Dan..
Akhirnya malam tadi juga aku pulang..
Dengan perasaan hampa tanpa rasa..
Hanya bintang kini temanku..
Menapaki jejak malam yg dingin ini..
Pada siapa harusnya aku mengeluh..
Bila memang harus kehilangan bulan,.
Maka akan ku coba ganti dengan bintang jauh disana..
Meski tak seterang bulan namun dapat menemani setiap malam..
Tapi bila bulan mulai bersinar sesaat saja..
Entah mengapa aku tak dapat bicara.. Tak dapat aku jauh dari sinarnya...
Satukan hatiku ini bulanku..
Akan ku lepas bintang..
Bila kau tetap ada pada malamku..
Bulanku..
Kini mulai redup...
Aku disini menunggu bulan berpijar..
Bersama bintang yg tak lelah menemaniku...
Aku disini Bulanku....

promosi tercanggih

Promosi Tercanggih - Arenapromo.com Jaringan Pertukaran Link Gratis

Jam

WELCOME TO MY BLOG

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

PENA

Widget edited by INI PENAKU